"Biasanya kalau musim giling Gula berakhir harga naik dan terutama kita harus antisipasi untuk persiapan HBKN puasa dan Lebaran yang tahun depan datangnya lebih cepat di awal April," sambung Frans.
Frans menerangkan, pihaknya menghadapi tantangan soal pasokan gula untuk impor nanti. Hal ini mengingat ada sejumlah produsen gula seperti Thailand dan India yang mengerem ekspor-nya.
"Nah tantangannya adalah tidak seperti dulu pada saat kita mau impor kan negara pemasok cukup tersedia. Kita sama-sama tahu India sudah memutuskan tidak mengekspor gula sampai semester satu tahun depan, Thailand juga sama biasanya tidak banyak kuantitinya," bebernya.
Dengan begitu, Frans membuka opsi untuk mendatangkan gula dari Brazil yang dinilai memiliki stok yang cukup dan tak menyetop ekspor-nya.
(YNA)