IDXChannel - Pemerintah memastikan rencana impor 200 ribu ton gula sepanjang 2025 tidak akan memberikan dampak negatif bagi para petani. Sebab, impor hanya dilakukan untuk Gula Kristal Mentah (GKM), bukan Gula Kristal Putih (GKP).
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan, kebijakan tersebut tidak akan memberikan dampak ke petani tebu, terutama saat panen. Bahkan justru diklaim bakal mengantisipasi risiko fluktuasi harga gula konsumsi jelang Ramadan dan Idul Fitri.
"Kita bicara untuk peningkatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), karena CPP gula ini perlu. Tadi harga gula dilaporkan BPS, harganya mulai bergerak naik. Kontribusi inflasinya 1,4 persen, sehingga kita semua memerlukan tambahan berupa raw sugar yang nanti akan diproses untuk CPP," ujarnya pada Rabu (12/2/2025).
"Jadi importasi bukan dalam bentuk GKP, tidak langsung begitu. Yang jadi catatan adalah importasi yang dilakukan ini hanya untuk CPP. Kita mau menaikkan stok level yang dipegang pemerintah. Bukan karena kekurangan produksi, karena kita masih cukup sekitar 4 sampai 5 bulan. Namun kita tidak boleh ambil risiko untuk CPP," ujarnya lagi.