sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Impor Alat Kesehatan Dipersoalkan, Kemenkes: Ekosistem Investasinya Belum Terbentuk

Economics editor Taufan Sukma/IDX Channel
08/04/2022 17:00 WIB
soal industri hulu yang belum memadai membuat terbatasnya ketersediaan bahan baku dalam negeri
Impor Alat Kesehatan Disoal, Kemenkes: Ekosistem Investasinya Belum Terbentuk (foto: MNC Media)
Impor Alat Kesehatan Disoal, Kemenkes: Ekosistem Investasinya Belum Terbentuk (foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo secara lugas mengeluhkan jaringan rumah sakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan ekosistem kesehatan nasional lainnya yang rupanya masih lebih suka mengimpor meski produk tersebut sudah tersedia di dalam negeri. Presiden pun meminta Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, untuk segera melakukan penertiban dan benar-benar memastikan agar aktivitas impor hanya dilakukan saat produk domestik belum tersedia.

Mencoba mengurai masalah tersebut, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berinisiatif menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengundang sejumlah pihak terkait, seperti Kemenkes, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), Kementerian Prindustrian (Kemenperin) hingga Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves).

Hadir sebagai pembicara, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat kesehatan Kemenkes, Lucia Rizka Andalusia, mengungkapkan sejumlah alasan mengapa alat kesehatan Indonesia hingga saat ini belum bisa mandiri. "(Masalah) Pertama, soal industri hulu yang belum memadai. Ini membuat terbatasnya ketersediaan bahan baku dalam negeri," ujar Rizka, dalam paparannya, Jumat (8/4/2022).

Selain itu, ekosistem investasi yang menopang bisnis alat kesehatan dalam negeri sejauh ini disebut Rizka juga belum terbentuk. Belum lagi soal ketersediaan laboratorium uji alat kesehatan yang juga masih minim tersedia di Indonesia. "Ini membuat alkes dalam negeri jadi susah terserap oleh industri kesehatan kita," ungkap Rizka.

Tak hanya itu, Rizka juga mengakui masih sangat dibutuhkannya seruan atau kampanye bangga menggunakan produk dalam negeri di ekosistem kesehatan nasional. Misalnya saja ke kalangan dokter, tenaga medis, perawat kesehatan dan berbagai profesi lain yang ada di industri kesehatan. Hal ini disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Kesehatan bidang Ketahanan Industri Obat dan Alat Kesehatan, Laksono Trisnantoro.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement