Dia menjelaskan potensi serupa juga disasar di titik crew change lain di mana estimasi kapal yang melintas di Merak mencapai 56 ribu kapal. Seperti di Bali 30 ribu kapal dan di Makassar 20 ribu kapal.
"Hal ini baru manusianya, belum soal bunkering atau minyak, belum bicara provision atau perbekalan kapal. Jadi potensinya lebih besar dari USD100 miliar," jelas dia.
Dia juga menambahkan peluang bisnis pertukaran awak kapal dibidik sejak Indonesia ikut mengambil komitmen dalam Joint Ministerial Statement of The International Maritime Virtual Summit on Crew Changes pada Juli 2020.
"Dengan memfasilitasi pertukaran awak kapal, pemerintah berharap bisa menggerakkan perekonomian daerah di masa pandemi sekaligus menunjukkan kepemimpinan Indonesia sebagai anggota International Maritime Organization (IMO) yang terlibat aktif untuk ikut mencari solusi bagi masalah global," tandas dia. (TYO)