"Dengan anggaran sebanyak itu, kalau saja dialirkan ke industri dalam negeri, maka jelas pertumbuhan ekonomi akan naik signifikan. Industri dalam negeri berkembang. Dan mereka (industri) ini tidak akan tumbuh sendiri, namun juga menggerakkan UMKM hingga tenaga kerja," ungkap Eko.
Dicontohkannya, di industri tekstil, Indonesia harusnya bisa memaksimalkan produksi baik dari sisi kualitas dan kuantitas, apalagi Indonesia memiliki target menjadi produsen tekstil terbesar ke-5 di dunia pada 2030.
Diketahui, Indonesia sudah mengekspor produk tekstil berupa seragam untuk tentara di luar negeri. Hal ini menunjukkan kualitas kain produksi Indonesia sudah bagus.
"Industrinya ada banyak juga. Trickle down effectnya juga banyak ada garmen, penjahit dan lain-lain, itu bisa mendorong," tegas Eko. (TSA)