IDXChannel - Rencana pemerintah yang akan melakukan groundbreaking pembangunan ibu kota negara di Kalimantan Timur mendapat sorotan dari pengamat ekonomi.
Alokasi anggaran pembangunan ibu kota baru yang ditaksir mencapai Rp1,7 triliun dianggap merupakan alokasi anggaran yang tidak tepat sasaran.
Pengamat Ekonomi Indef Bima Yudistira mengatakan, ditengah situasi pandemi saat ini anggaran grounbreaking ibu kota negara sebaiknya digunakan untuk sektor kesehatan, belanja perlindungan sosial, dan juga dapat dialokasikan sebagai stimulus bagi pelaku usaha kecil menengah.
Terlebih lagi, dampak ibu kota baru terhadap pdb hanya kurang dari 1 persen. Sehingga pembangunan ibu kota baru ini diharapkan untuk ditunda terlebih dahulu.
"Ditengah pandemi, pemerintah seharusnya mengalokasikan lebih besar lagi intuk kesehatan, belanja bagi perlindungan sosial dan stimulus bagi UKM, dibanding mengggarkan untuk mega proyek IKN. Ini bentuk alokasi yang tidak tepat sasaran. Dampaknya kecil, sementara masih besar anggaran negara yang harus digunakan untuk penanganan Covid-19 termasuk pembelian vaksin," kata dia, Minggu (25/4/2021).