sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Indeks Logistik RI Anjlok, Ini Pesan Menhub ke Pengusaha

Economics editor Heri Purnomo
11/12/2023 15:55 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyinggung soal kinerja logistik Indonesia yang mengalami penurunan sepanjang 2023.
Indeks Logistik RI Anjlok, Ini Pesan Menhub ke Pengusaha. (Foto MNC Media)
Indeks Logistik RI Anjlok, Ini Pesan Menhub ke Pengusaha. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyinggung soal kinerja logistik Indonesia yang mengalami penurunan sepanjang 2023. Bahkan, dalam hal ini Indonesia masih kalah dari negara-negara tetangga.

Berdasarkan data Logistics Performance Index (LPI) yang dirilis Bank Dunia tahun 2023, skor Indonesia anjlok 17 peringkat dari peringkat 46 pada 2018, menjadi peringkat 63 tahun 2023 dengan penurunan skor dari 3,15 menjadi 3,0.

Hasil rilis LPI 2023 menempatkan Singapura pada peringkat pertama dengan skor 4,3 dan Malaysia pada peringkat 31, diikuti Thailand peringkat 37, Filipina peringkat 47 dan Vietnam peringkat 50.

"Yang jelas indeks kita masih belum baik dan lebih rendah dari negara-negara tetangga. Celakanya ada yang nomor 1 di dekat kita," katanya dalam acara Musyawarah Nasional Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI)/Indonesian Logistics and Forwarders Association (ILFA) ke VII di Jakarta, Senin (11/12/2023). 

Dengan indeks logistik yang mengalami penurunan tersebut, Menhub meminta ALFI/ILFA untuk meningkatkan daya saing dalam industri perlogistikan di Indonesia. Hal ini supaya indeks logistik Indonesia dapat naik dan tidak kalah dengan negeri tetangga. 

"Cara seperti hilirisasi itu harus. Bagaimana memerankan ALFI lebih tangguh juga harus. Karena secara internasional mereka terlalu pintar untuk melakukan kita sebagai alat dan tidak saatnya lagi kita seperti itu," katanya. 

Sementara itu, Ketua Umum DPP ALFI/ILFA Yuki Nugrahawan Hanafi menyampaikan, untuk dapat meningkatkan indeks logistik Indonesia perlu meningkatkan rantai pasok dan volume produksi dari industri lainnya harus ditingkatkan. 

Sebab, kata Yuki, jika volume produksi industri bertambah, maka akan menciptakan investasi dan perdagangannya semakin bagus. 

"Kemudian, harus ada nilai tambah, di mana masa depan industri logistik dan mata rantai pasok hal ini mencakup kesejahteraan manusia, karena kita punya bonus demografi, sistem keberlanjutan, pola ketahan pangan, dan kesiapan era digitalisasi 5.0 artinya diperlukan kolaborasi dan jaringan yang luas," katanya. 

"Hilirisasi juga jangan hanya di SDA saja, tapi produk lainya juga banyak seperti industri laut. Pasalnya ini akan meningkatkan volume," tambahnya.

(YNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement