IDXChannel - Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan Indonesia memiliki peluang untuk memasok kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) pengemudi berkualitas ke seluruh dunia.
Pasalnya ia menemukan fenomena dimana beberapa negara malah kekurangan sopir dan minimnya keinginan kalangan muda bekerja di dunia logistik. Ia menyebut bahkan saat ini Eropa kekurangan tenaga kerja supir hingga 2,6 juta orang. India sebagai negara berpenduduk terbanyak kedua dunia juga menyusul dengan menyatakan kekurang pengemudi berkualitas hampir 1 juta orang.
“Jika kita jeli, sebetulnya Indonesia memiliki kesempatan untuk memasok kebutuhan SDM berkualitas tersebut ke seluruh dunia,” ujar Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi dalam keterangan tertulis, Jumat (24/3/2023)
Apalagi, Indonesia sudah memiliki Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Pengemudi Truk. Hal tersebut pun perlu didorong untuk meningkatkan posisi Indonesia dalam dunia internasional, pasalnya peningkatan kapasitas SDM tetap menjadi perhatian utama pelaku usaha logistik di dunia.
Adapun ALFI turut mengikuti FIATA HQ meeting atau acara tahunan dari anggota FIATA untuk memperkuat ikatan antara anggota komunitas FIATA.
Dalam pertemuan tersebut, ALFI juga melakukan perpanjangan kesepakatan dengan FIATA dalam penggunaan dokumen FIATA bagi seluruh anggota ALFI, termasuk di dalamnya adalah dokumen FIATA B/L sebagai dokumen multimoda yang diakui oleh ICC dan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).
Yukki menilai hal ini semakin menguatkan posisi ALFI sebagai pelaku jasa logistik dan operator angkutan multimoda di Indonesia yang diakui dunia global.
“Semua anggota ALFI bisa menggunakan FIATA B/L ini dalam kegiatan angkutan multimoda, sehingga operasional dan perizinan usaha anggota menjadi lebih efektif dan efisien,” pungkasnya.
Hal ini pun dilakukan untuk menindaklanjuti laporan dan penelitian yang memproyeksikan Asia sebagai kawasan yang pulih lebih cepat ketimbang kawasan lain secara ekonomi dan akan menjadi pusat dari semua aktivitas logistik, baik dalam pertumbuhan maupun investasi.
(SLF)