Terkait dengan penggunaan Ivermectin, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan penggunaan obat ini. Para ilmuwan India pun mendukung penghapusan obat-obatan tersebut dari daftar pengobatan Covid-19.
"Saya berharap ini akan mengakhiri pengobatan berlebihan yang tidak rasional dan lebih fokus kepada upaya yang sudah diketahui cukup membantu seperti pengaturan ventilasi ruangan pasien, suportif terapi, obat steroid yang tidak berlebihan, dan tocilizumab. Semua obat selain itu harus digunakan hanya dalam konteks uji klinis dengan catatan ada potensi kegunaannya," terang Dr Gagandeep Kang, wakil ketua Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dan juga seorang profesor di Christian Medical College (CMC), Vellore, Tamil Nadu.
Sementara itu, menurut Lalit Kant, seorang ilmuwan dan mantan kepala epidemiologi dan penyakit menular di Dewan Penelitian Medis India (ICMR), menyatakan bahwa obat EUA itu direkomendasikan berdasar penelitian kecil, sehingga pemakaiannya harus sangat bijaksana.
"Pandemi Covid-19 telah menghadirkan salah satu tantangan terbesar zaman modern untuk mengelola pasien. Ada permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk obat-obatan dengan kemanjuran yang meragukan dan beberapa obat juga memiliki dukungan politik," kata Kant. (TIA)