sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Indonesia Bertekad Jadi Pusat Investasi Hijau Dunia

Economics editor Taufan Sukma Abdi Putra
23/09/2025 17:26 WIB
Indonesia telah memasang target tercapainya kondisi net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang, atau bahkan lebih cepat.
Indonesia Bertekad Jadi Pusat Investasi Hijau Dunia (foto: iNews Media Group)
Indonesia Bertekad Jadi Pusat Investasi Hijau Dunia (foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan komitmen Indonesia untuk mengubah tantangan iklim menjadi peluang pembangunan hijau dan investasi berkelanjutan.

Dengan lebih dari 285 juta penduduk yang hidup di wilayah sangat rentan, Indonesia menghadapi ancaman nyata berupa kenaikan permukaan laut, hujan ekstrem, dan kebakaran hutan.

"Perubahan iklim bagi Indonesia bukan ancaman masa depan, melainkan kenyataan sehari-hari, dan kepemimpinan berarti berani menghadapinya secara langsung," ujar Hashim, dalam diskusi panel tingkat tinggi Climate Week NYC 2025, di New York, Senin (22/9/2025).

Menurut Hashim, Indonesia telah memasang target tercapainya kondisi net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang, atau bahkan lebih cepat. Hal tersebut coba diwujudkan dengan strategi ekonomi hijau yang mendorong pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja, sekaligus menurunkan emisi.

Selain itu, transisi energi juga dijalankan secara bertahap, adil, dan terukur, termasuk dalam mengurangi penggunaan batu bara.

Melalui Just Energy Transition Partnership (JETP), Indonesia menggalang dukungan pembiayaan internasional untuk mempercepat energi terbarukan dan memperkuat jaringan listrik nasional. Sejalan dengan itu, Indonesia juga memanfaatkan kekayaan alam sebagai kekuatan. 
"Pemerintah menyiapkan program reforestasi seluas 12 juta hektar dengan pola multi-spesies, termasuk pohon buah, untuk memulihkan keanekaragaman hayati dan habitat satwa," ujar Hashim.

Tak hanya itu, Indonesia juga mendorong pembentukan bursa karbon nasional untuk mengubah potensi alam menjadi nilai ekonomi dan membuka peluang kerja sama global.

Inisiatif konkret lainnya meliputi program elektrifikasi 103 gigawatt dengan 75 persen berbasis energi terbarukan, penyusunan regulasi untuk mendukung pasar karbon sukarela, pengembangan carbon capture, utilisation, and storage (CCUS), serta solusi karbon biru diantaranya melalui ekosistem rumput laut.

"Indonesia siap memimpin, siap bekerja sama, dan siap berinvestasi dalam solusi iklim. Bagi kami, aksi iklim bukan sekadar kewajiban, tetapi juga peluang emas untuk menciptakan kemakmuran bangsa dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia," ujar Hashim.

(taufan sukma)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement