sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Indonesia Ekspor Smelter Grade Alumina ke Tiongkok Senilai Rp104 Miliar

Economics editor
25/01/2022 20:59 WIB
Presiden Jokowi Widodo melepas ekspor Smelter Grade Alumina (SGA) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang.
Presiden Jokowi Widodo melepas  ekspor Smelter Grade Alumina (SGA) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang. (Foto: Humas Kemenko Ekonomi)
Presiden Jokowi Widodo melepas ekspor Smelter Grade Alumina (SGA) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang. (Foto: Humas Kemenko Ekonomi)

IDXChannel - Indonesia melakukan  ekspor perdana tahun 2022 Smelter Grade Alumina (SGA) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Bintan, Nilai dari ekspor perdana pada tahun 2022 ini mencapai Rp104 Miliar dengan volume 21.001 ton.  

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan IIndustri utama dalam KEK Galang Batang adalah smelter untuk pengolahan bauksit yang dilakukan oleh PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) yang akan melepaskan ekspor perdana Smelter Grade Alumina (SGA) tahun 2022 dengan tujuan Tiongkok.  

"Selanjutnya, telah juga dijadwalkan untuk ekspor dengan tujuan Tiongkok dan Malaysia," kata Airlangga di Jakarta, Selasa (25/1/2022).

KEK Galang Batang merupakan sentra choke point Selat Malaka, berdekatan dengan Batam Free Trade Zone dan Selat Philip. Lokasi KEK Galang Batang mempunyai akses langsung dengan Selat Malaka dan Laut China Selatan. Lokasi strategis ini menjadi keuntungan dalam menciptakan peluang bisnis, sehingga ke depannya KEK Galang Batang diharapkan mampu memberikan dampak bagi perekonomian nasional melalui hilirisasi bauksit, industri ringan, dan logistik modern yang ramah lingkungan.  Hal ini sejalan dengan program hilirisasi industri.

PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) mengekspor produk Smelter Grade Alumina (SGA) yang merupakan pengolahan dari bauksit, dan di masa yang akan datang PT BAI akan mengembangkan hilirisasi sampai aluminium ingot.  Untuk tahun ini, PT BAI akan memproduksi Smelter Grade Alumina sebesar 1 juta ton. Selanjutnya, tahun ini akan diselesaikan pengembangan untuk mencapai produksi sebanyak 2 juta ton. Sementara untuk produksi aluminium ingot direncanakan dapat berproduksi pada tahun 2025 dengan produksi sebanyak 400 ribu ton per tahun.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement