“Memang idealnya dalam perdagangan internasional adalah 0-0, 0-0. Artinya kedua negara sama-sama tak mengenakan tarif. Kita memperoleh manfaat, Amerika juga memperoleh manfaat,” jelasnya.
Ia menambahkan, keberhasilan menurunkan tarif dari 32 persen ke 19 persen merupakan langkah besar, namun bukan titik akhir.
“Karena kita ingin mendapatkan manfaat yang lebih besar, saya kira strategi negosiasi ke depan tetap harus dilanjutkan. Tujuannya agar kita bisa mencapai skenario ideal tarif nol, yang bisa disebut sebagai kemenangan sempurna,” tegasnya.
(Febrina Ratna Iskana)