IDXChannel - Perkembangan industri teknologi informasi atau IT di Indonesia sedang menjadi potensi. Namun, perusahaan keamanan siber Kaspersky menyatakan Indonesia menempati peringkat ke-7 di global rentan peretasan di sistem kontrol industri (Industrial Control System/ICS) pada paruh kedua 2020.
Guna mengatasi hal tersebut, CEO Omegasoft, Ong Pendopo Winoto, mengatakan, sistem keamanan penyedia software itu menggunakan jaringan pribadi virtual (virtual private network/VPN) jalur sendiri untuk akses.
"Itu (VPN) yang membuat Omegasoft menjadi lebih segel dibandingkan software lain," katanya dalam program Power Breakfast IDX Channel di Jakarta, Rabu (18/8/2021).
Selain itu Omegasoft juga menggunakan enkripsi atau metode pengubahan bentuk wujud data menjadi satu format yang sulit dipahami dan memerlukan kode atau cara khusus untuk membacanya.
"Kami menggunakan data enkripsi untuk data pelanggan, meskipun bocor itu masih dalam bentuk terkunci," ujar Ong.
"Untuk fraud ada beberapa tahapan, di kasir atau inventori, kasir kami ada histori jadi kami tau jika kasir melakukan kecurangan," tambahnya.
Ong juga berharap dengan penyempurnaan sistem IT yang dilakukan pelaku industri di Indonesia, bisa mengatasi berbagai masalah yang masih jadi kendala.
"Pertama, untuk industri tanah air, IT sangat terkait dalam infrastruktur internet jadi kami lihat di daerah sudah bersatu tapi masih terjadi problem," katanya.
Terakhir, Ong berharap pemerintah membantu industri IT terkait alternatif pendanaan yang dinilai masih kurang. (TYO)