“Walaupun sampai hari ini kita masih sifatnya titip kelola di Danareksa, jadi sejak 2021 kalau tidak salah, kita itu mendapat Surat Kuasa Khusus dari Pak Menteri BUMN ke Danareksa untuk titip kelola kita,” ujar Okky saat ditemui di kawasan Jakarta Utara, Selasa (26/3/2024).
“Memang tidak seluruhnya, masih ada hal kaitannya pemegang saham kementerian BUMN yang berkiblat gitu ya. Tapi sebagian besar sudah diwakili Danareksa, termasuk operasi, pengembangan itu sudah masuk di inisiasi-inisiasi Danareksa,” paparnya.
Untuk masuk ke anggota Holding Danareksa, lanjut Okky, butuh proses. Artinya, ada beberapa tahapan yang harus dipenuhi sebelum inbreng resmi dilakukan.
“Memang ini masih tahapan, masih belum menjadi anak. Jadi masih ada proses yang harus dilakukan, inbreng dan sebagainya. Kalau informasi kemungkinan besar tahun ini itu akan diinbrengkan,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Indra Karya menargetkan kontrak sejumlah proyek senilai Rp800 miliar pada 2024. Direktur Indra Karya, Eko Budiono mengatakan di 2023, perseroan mencatatkan kontrak senilai Rp600 miliar.
“Untuk 2024, kami akan mencoba mencatatkan kontrak kurang lebih Rp800 miliar,” tukas Eko.
(FAY)