sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Industri Baja Nasional Masih Dibayangi Produk Impor 

Economics editor Heri Purnomo
23/11/2022 21:14 WIB
Utilisasi industri nasional masih sangat rendah, yaitu rata-rata 54%.
Industri Baja Nasional Masih Dibayangi Produk Impor. Foto: MNC Media.
Industri Baja Nasional Masih Dibayangi Produk Impor. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Chairman The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Silmy Karim mengatakan 
industri baja nasional masih menghadapi tantangan di mana utilisasi industri nasional masih sangat rendah, yaitu rata-rata 54%.

Angka tersebut masih jauh dari kondisi good utilization sebesar 80%. 

Silmy menuturkan hal itu karena masih tingginya jumlah produk baja impor yang masuk ke Indonesia.

“Oleh karena itu, kami bersama para profesional di bidang industri terus berupaya menyuarakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN),” kata Silmy di Menara Kadin Jakarta, Rabu (23/11/2022). 

Adapun IISIA berkolaborasi dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) menyelenggarakan IISIA Business Forum (IBF) 2022. Ajang yang disebut pameran baja terbesar ini dilaksanakan pada 1-3 Desember 2022 di Grand City & Exhibition Centre, Surabaya, Jawa Timur.

Silmy berharap melalui IBF 2022 dapat memberikan sinergi dari seluruh stakeholder dan juga merumuskan kebijakan pengembangan industri baja nasional.

Sementara itu, Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, mengatakan kontribusi ekspor besi dan baja masuk lima besar komoditas utama. 

Permintaan domestik dan ekspor besi baja meningkat seiring pemulihan perekonomian nasional pasca pandemi Covid-19.

"Peluang pasar domestik yang besar, seiring dengan instruksi presiden tentang pelarangan belanja impor terhadap produk yang bisa diproduksi di dalam negeri, serta pengoptimalan P3DN pada lintas sektor," kata Arsjad.

Arsjad menyampaikan daya saing Infrastruktur Indonesia secara global saat ini berada pada posisi ke-55 atau mengalami peningkatan dari posisi ke-57 pada 2021.

Oleh karena itu, IBF 2022 diharapkan menjadi ajang bagi industri baja untuk dapat menjadi bagian dari setiap pembangunan di Indonesia. 

"Dan itu yang harus menjadi fokus kita bersama untuk memastikan produk Indonesia menjadi bagian dari pembangunan Indonesia," pungkasnya. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement