sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Industri Shipping Global Membaik, Pertamina Bidik Diversifikasi Muatan Green Cargo

Economics editor Yanto Kusdiantono
13/01/2025 15:33 WIB
Industri shipping global membaik, Pertamina bidik diversifikasi muatan Green Cargo.
Industri shipping global membaik, Pertamina bidik diversifikasi muatan Green Cargo.
Industri shipping global membaik, Pertamina bidik diversifikasi muatan Green Cargo.

IDXChannel – Fitch Ratings Global merilis outlook industri pengiriman dan perkapalan. Dalam outlook tersebut, Fitch memberikan sinyal positif dengan mengubah outlook industri sektor ini dari sebelumnya “memburuk” menjadi “stabil” di 2025.

Penilaian lembaga pemeringkat kredit tersebut mencerminkan dinamika pasar yang mulai kembali ke tingkat normal setelah periode puncak. Isu dekarbonisasi serta dampak geopolitik menjadi faktor yang mempengaruhi proyeksi ke depan. 

Selain itu, perubahan lanskap politik global juga memberikan optimisme pada sektor pengangkutan minyak dan gas, menjaga daya tarik industri dalam jangka panjang.

Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto menyebut proyeksi dari Fitch Rating mengenai industri pengiriman dan perkapalan menambah optimisme pelaku industri dalam mengarungi bisnis di 2025.

Menurutnya, outlook tersebut harus dibarengi inovasi yang tepat guna menjemput momentum bisnis yang akan semakin cerah di 2025.

“Kami berharap outlook dari Fitch itu dapat mendorong industri pengiriman dan perkapalan berinovasi lebih cepat dalam menangkap peluang pasar," kata Carmelita dalam keterangan tertulis Senin (13/1/2025).

Sementara itu, Pertamina International Shipping (PIS) selaku Subholding Integrated Marine Logistic (SH IML) dan perusahaan tanker terbesar di Asia Tenggara, menyambut outlook tersebut dengan menyiapkan strategi dalam memanfaatkan momentum tersebut.

"PIS menangkap sinyal positif pasar tersebut dengan rutin melakukan inovasi hingga berhasil mencatat laba sebesar USD280,9 juta pada semester pertama 2024. Pencapaian ini, menjadi pemicu PIS menyusun strategi yang cermat untuk menangkap peluang bisnis tahun ini," kata Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra.

Eka memaparkan, sejak 2022 lalu hingga saat ini, terjadi kenaikan di market yang berdampak positif pada industri shipping. Pada periode ini, permintaan pembangunan kapal baru juga booming di galangan seluruh dunia.

Sepanjang 2024, industri perkapalan dalam keadaan yang cukup stabil. Diperkirakan hingga akhir 2024 Global Seaborne Trade atau perdagangan lintas laut dunia mencapai total 66,551 billion tonne-miles dengan average demand growth sebesar 6,5 persen.

Tarif shipping juga mengalami peningkatan 35 persen di atas tarif shipping rata rata 10 tahun terakhir.

"Sinyal positif industri di tahun ini juga ditambah dengan kepastian dari hasil pemilu AS, yang menunjukkan bahwa angkutan Oil & Gas pada tahun-tahun mendatang masih menarik," kata Eka.


Terlepas dari proyeksi industri dan kinerja perusahaan yang cerah, sejumlah tantangan tetap membayangi pada tahun ini mulai dari dinamika geopolitik, tekanan regulasi internasional, dan volatilitas harga energi yang diproyeksikan masih akan berdampak pada aktivitas bisnis PIS.

"PIS akan menyiasati tantangan tersebut dengan meningkatkan insurance dan mencari rute yang lebih aman, serta membuka peluang diversifikasi muatan green cargo untuk meredam gejolak harga energi yang fluktuatif," katanya.

Dia menambahkan, PIS telah menyiapkan roadmap transisi energi secara menyeluruh di 2025, seperti modernisasi armada dengan teknologi dual-fuel, investasi energy-saving devices, digitalisasi operasional, dan pembangunan green terminal.

Dengan pendekatan ini, kata Eka, PIS tidak hanya memenuhi standar emisi, tetapi juga menjadi pionir pelayaran ramah lingkungan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan kompetitif.

"Kami juga fokus memanfaatkan momentum stabilitas pasar tersebut dengan menetapkan tarif yang kompetitif, memperluas jangkauan rute internasional, serta mengadopsi teknologi ramah lingkungan untuk memenuhi tuntutan industri yang semakin berorientasi pada keberlanjutan," kata Eka. 

Selain itu, PIS mengoptimalkan sinergi dengan anak perusahaan, seperti PT Pertamina Trans Kontinental dan PT Pertamina Energy Terminal, untuk mendukung kebutuhan logistik yang lebih terintegrasi.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement