Menurutnya, bisnis startup merupakan bisnis yang mempunyai resiko tinggi. Karena perkembangan bisnisnya berjalan dengan cepat hasil dari suntikan dana investor.
"Kalo semunya serba cepat maka otomatis tingkat kegagalannya cukup tinggi, sehingga kalo memang banyak strartup yang melakukan phk dan tutup, saya kira enggak baru dan itu hal yang wajar karena resikonyaa tinggi," pungkasnya.
Seperti diketahui, baru-baru ini perusahaan rintisan atau startup melakukan PHK terhadap karyawannya. Diantarnya yakni TaniHub, Zenius, LinkAja, Pahamify, JD.ID, dan Mobile Premier League (MPL).
Perusahaan edutech Zenius terpaksa melakukan PHK terhadap lebih dari 200 karyawannya lantaran perusahaan sedang mengalami kondisi makro ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir
Sementara perusahaan Link Aja melakukan PHK lantaran perusahaan ingin melakukan reorganisasi Sumber Daya Manusia. Pihak perusahaan Link Aja tidak menyebutkan berapa jumlah karyawan yang di PHK.
Selanjutanya, MPL merumahkan sekitar 100 orang karyawannya dan memutuskan keluar dari pasar Indonesia. (TSA)