sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inflasi hingga Indeks PMI Korea Selatan Positif, Sinyal Bagus untuk Asia?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
02/05/2023 11:09 WIB
Korea Selatan (Korsel) baru saja melaporkan sejumlah data terbaru perekonomian nasionalnya di awal pekan ini.
Inflasi hingga Indeks PMI Korea Selatan Positif, Sinyal Bagus untuk Asia? (Foto: aljazeera.com)
Inflasi hingga Indeks PMI Korea Selatan Positif, Sinyal Bagus untuk Asia? (Foto: aljazeera.com)

IDXChannel - Korea Selatan (Korsel) baru saja melaporkan sejumlah data terbaru perekonomian nasionalnya di awal pekan ini.

Sebagai salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di kawasan Asia Pasifik, pergerakan ekonomi negeri K-POP ini menjadi indikator aktivitas ekonomi di seluruh kawasan.

Dilaporkan indeks PMI Manufaktur Korea Selatan S&P Global naik menjadi 48,1 pada April 2023 dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 47,6.

Meski mendingin, indeks PMI Negeri ginseng tersebut tetap kontraksi selama sepuluh bulan berturut-turut.

Pesanan ekspor baru juga turun untuk bulan ke-14 berturut-turut, dengan kecepatan yang hanya sedikit lebih rendah dari bulan sebelumnya.

Survei S&P Global sebelumnya juga mencatat bahwa permintaan yang lesu di pasar-pasar utama seperti China, Jepang dan Eropa berkontribusi terhadap pelemahan di Korea Selatan.

Indeks harga konsumen (IHK) Korea Selatan tercatat 3,7% pada April 2023 dari tahun lalu. Angka ini tercatat mendingin dibandingkan dengan kenaikan 4,2% pada Maret dan terus berkurang selama tiga bulan berturut-turut. Ini juga menandai inflasi terendah selama setahun terakhir. (Lihat grafik di bawah ini.)

Ini menjadi angka inflasi terendah sejak Februari 2022, dan mendukung persepsi pasar bahwa siklus pengetatan kebijakan bank sentral telah berakhir setelah bank sentral Korea Selatan menghentikan kenaikan suku bunganya pada pertemuan April.

Bank sentral Korea Selatan sempat menaikkan suku bunga dengan agregat 3 poin persentase sejak Agustus 2021 untuk memerangi inflasi. Tingginya suku bunga sempat membawa biaya pinjaman ke level tertinggi dalam 14 tahun sebesar 3,5%.

Mengutip Reuters, bank sentral Korea Selatan mengatakan pada Selasa (2/5/2023) bahwa inflasi akan terus berkurang dengan cepat hingga pertengahan tahun ini, meskipun inflasi inti akan berkurang dengan kecepatan yang lebih lambat.

Inflasi harga output juga turun ke level paling lambat dalam 31 bulan berturut-turut, terutama karena strategi diskon oleh perusahaan yang ingin menstimulus permintaan.

Perusahaan Korea juga gencar mempersingkat pengiriman untuk pertama kalinya sejak Oktober 2019. Perusahaan berupaya keras untuk menjaga pasokan bahan baku, terutama semikonduktor yang masih menjadi komoditas andalan Korea Selaran.

Meski demikian, ke depan, prospek output pada tahun mendatang tetap positif di tengah harapan membaiknya kondisi ekonomi.

Namun, optimisme produsen untuk produksi di masa depan melemah ke level terendah empat bulan karena kekhawatiran terhadap perekonomian global yang meningkat.

Sejumlah data ekonomi yang positif ini dapat menjadi harapan bagi perekonomian Asia secara umum di tengah masih lemahnya permintaan global di sejumlah ekonomi utama seperti China dan Jepang.

Di tengah kabar meredanya inflasi dan data indeks PMI negeri ginseng, indeks bursa saham Korea Selatan, Kospi terpantau menghijau pada hari ini, Selasa (2/5/2023). Indeks bursa Korea menguat 0,64% pada pukul 10.20 WIB dengan kenaikan 15,99 poin.

Di samping itu, kinerja pasar saham Korea Selatan juga terpantau menggembirakan sepanjang awal 2023.

Mengutip Korea Herald, terlihat dari total kapitalisasi pasar perusahaan terdaftar di bursa Korea yang naik 14%, atau 280 triliun won (setara USD212 miliar), selama kuartal pertama 2023. Ini berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh CXO Institute pada pertengahan April lalu.

Pasar saham Korea Selatan tengah berupaya rebound bertahap dalam tiga bulan pertama 2023, di mana total kapitalisasi pasar dari 2.558 perusahaan yang terdaftar di benchmark bursa Kospi dan Kosdaq sekunder meningkat dari sebelumnya 2.011 triliun won pada 11 Januari menjadi 2.291 triliun won pada 31 Maret.

Sementara itu, indeks Asia lainnya seperti indeks Hang Seng juga dibuka menguat 0,12% pada perdagangan sesi pertama hari ini dan indeks Strait Times Singapura menguat 0,38% pada pukul 10.50 WIB, Selasa (2/5/2023).

Indeks Nikkei 225 naik tipis 0,08% dan IHSG turun 1,07% per pukul 10.50 WIB. (ADF)

Halaman : 1 2
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement