Jika dilihat dari realisasi inflasi Januari, sebenarnya trennya menurun, tetapi menurut Eko ini masih wajar karena di Januari kecenderungannya tidak sebesar Desember. Faktor pendorong inflasi paling kuat di Desember adalah perayaan Natal, dan untuk Januari biasanya dari transportasi yang tarifnya masih agak naik di minggu-minggu pertama.
"Tapi, untuk usaha restoran dan perhotelan, biasanya harganya sudah menunjukkan penurunan di Januari sehingga bisa membantu menekan inflasi," katanya.
Hanya saja, Eko mencatat bahwa bulan Maret mendatang sudah memasuki bulan puasa dan hari raya lebaran akan dirayakan di April, sehingga momentum inflasi agak sedikit melandai hanya di Februari.
"Karena setelah itu inflasi Maret akan lebih tinggi dari Januari, puncaknya di April bisa tembus 1% pertumbuhan inflasinya dalam sebulan. Ini menjadi poin bahwa sebenarnya inflasi masih susah diturunkan hingga di bawah 5%," pungkasnya.
(SLF)