Hingga Agustus, BI telah memangkas BI Rate sebesar 50 bps ke level 5 persen. Samuel Sekuritas menilai, jika nilai tukar tetap stabil dan tekanan inflasi impor terkendali, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps terbuka pada kuartal IV-2025 atau awal 2026.
Sinyal pemulihan ekonomi
Selain inflasi, sejumlah indikator pertumbuhan ekonomi juga menunjukkan perbaikan. Indeks PMI Manufaktur S&P Global kembali berada di zona ekspansi pada Agustus, menandai peningkatan aktivitas industri.
Di sisi eksternal, neraca perdagangan Indonesia tetap solid dengan surplus di atas USD4 miliar selama tiga bulan beruntun, terakhir pada Juli sebesar USD4,18 miliar.
Tekanan dari percepatan impor juga mulai mereda setelah adanya kesepakatan tarif timbal balik dengan Amerika Serikat yang turun menjadi 19 persen dari sebelumnya 32 persen.
“Kombinasi inflasi rendah, pemulihan manufaktur, dan surplus perdagangan yang kuat membentuk fondasi yang positif bagi pertumbuhan ekonomi di paruh kedua tahun ini,” tulis riset tersebut.