Menurut Samuel Sekuritas, melandainya inflasi inti dan deflasi bulanan menjadi sentimen positif bagi pasar obligasi pemerintah Indonesia (IndoGB). Instrumen dengan tenor menengah-panjang (5-10 tahun) masih menawarkan peluang imbal hasil menarik sekaligus potensi kenaikan harga.
Selain itu, kurva imbal hasil berpotensi mengalami bull-steepening jika pasar mulai mengantisipasi penurunan suku bunga lebih lanjut. Kontrak interest rate swap (IRS) jangka pendek juga dinilai atraktif, meski investor disarankan tetap waspada terhadap potensi penguatan dolar AS yang dapat meningkatkan risiko inflasi impor.
Dengan inflasi yang terkendali, BI memiliki fleksibilitas untuk menjaga keseimbangan antara dukungan terhadap pertumbuhan dan stabilitas keuangan. Kondisi ini juga memperkuat daya tarik imbal hasil riil Indonesia di mata investor global.
“Stabilitas harga, pemulihan manufaktur, dan surplus perdagangan yang berkelanjutan mendukung pandangan positif terhadap obligasi Indonesia, peluang penguatan rupiah saat koreksi, serta selektivitas pada instrumen berisiko seperti kredit dan saham,” tulis Prasetya.
(DESI ANGRIANI)