Dia menyebutkan laju pertumbuhan ekonomi sampai triwulan ketiga masih menurun dan inflasi yang masih lebih rendah secara year on year dibandingkan tahun lalu.
“Pertama adalah bahwa kita tahu sampai dengan Triwulan ketiga, laju pertumbuhan ekonomi kita itu terus menurun year on year. Kedua, sesudah kita deflasi selama berapa bulan, sekarang inflasi naik tetapi inflasi yang naik ini pun juga kalau year on year itu angkanya sebenarnya masih rendah, lebih rendah misalnya dibandingkan dengan inflasi Tahun 2023,” kata Ahmad.
Sementara itu, pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti yang menyatakan inflasi kembali terjadi di bulan November 2024 sebesar 0,3 persen atau lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya.
Namun inflasi November lebih rendah dibandingkan November 2023, dengan demikian inflasi telah terjadi selama 2 bulan terakhir setelah selama 5 bulan mengalami deflasi yaitu dari bulan Mei hingga September 2024.
Amalia menambahkan komoditas penyumbang utama andil inflasi secara bulanan adalah bawang merah, tomat, emas perhiasan, daging ayam ras dan minyak goreng. Sedangkan secara tahunan adalah emas perhiasan, sigaret kretek mesin, beras, bawang merah dan kopi bubuk.