IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi Indonesia pada November tercatat sebesar 2,86 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada November 2023. Angka inflasi ini tercatat naik dibandingkan bulan Oktober yang sebesar 2,56 persen.
Meski demikian, angka inflasi itu turun 2,82 poin persen dari inflasi November 2022 lalu yang sebesar 5,42 persen yoy. Sementara, tingkat inflasi month to month (mtm) November 2023 sebesar 0,38 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) November 2023 sebesar 2,19 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)
"Untuk inflasi tahun kalender, November 2023 terhadap Desember 2022 adalah sebesar 2,19 persen," ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud dalam Rilis BPS di Jakarta, Jumat (1/12/2023).
Inflasi tahunan, kata BPS, terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran.
BPS mencatat, inflasi pada November 2023 masih didominasi oleh komoditas beras dan cabai. Per 30 November, harga cabai rawit merah tembus hampir Rp85 ribu per kilogram (Kg) menurut data Badan Pangan Nasional (Bapanas). Sementara harga beras premium hampir mencapai Rp15 ribu per Kg. (Lihat grafik di bawah ini.)
"Adapun komoditas penyumbang utama inflasi antara lain cabai merah dengan andil inflasi 0,16 persen, cabai rawit dengan andil inflasi 0,08 persen, bawang merah dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen, beras dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen, dan gula pasir serta telur ayam ras dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen," jelas Edy.