Dalam pandangan Muhadjir, kedua langkah pembangunan tersebut memiliki peran yang sejajar, karena sama pentingnya dan saling menentukan Indonesia ke depan.
Terlebih, saat ini Indonesia masih menyisakan pekerjaan rumah bersama, yaitu masih ditemuinya kemiskinan ekstrem pada sekitar lima juta penduduk, atau sekitar 2,04 persen, serta angka stunting yang masih di kisaran 24 persen.
Upaya terobosan harus dilakukan agar kemiskinan ekstrem dapat dihapuskan pada tahun 2024 dan stunting dapat diturunkan menjadi 14 persen pada tahun 2024. Kedua persoalan ini harus kita tuntaskan bersama.
“Kami berharap (Kementerian) PUPR dan Pak Basuki (Menteri PUPR) dapat memprioritaskan (penanganan) kemiskinan. Titik kantong kemiskinan ekstrem itu harus dilihat secara menyeluruh, bukan hanya luarnya saja. Kita juga harus bangun ekosistem agar mereka dapat hidup berkelanjutan,” tutur Muhadjir.
Kelompok masyarakat miskin tersebut, lanjut Muhadjir, terkendala dalam mengakses kebutuhan dasar, sehingga pendidikannya rendah, tingkat kesehatannya menurun, tidak terakses air bersih, menghuni rumah tidak layak, hingga tidak produktif dalam pekerjaan serta berpendapatan rendah.