Jajaran elite Inggris beberapa hari terakhir sempat mengumbar optimisme dengan meyakini bahwa krisis energi bakal mereda dan bahkan rampung seiring waktu.
Tapi kondisi di lapangan berkata lain. Asosiasi Pengecer Bensin/Petrol Retailers Association (PRA) mengatakan bahwa sebanyak 27% pom bensin tutup, dan 21% lain hanya memiliki satu jenis bahan bakar dalam persediaan mereka.
Sedangkan 52% sisanya masih memiliki cadangan bensin dan solar yang cukup. Persentase tersebut merupakan gambaran dari tutupnya ribuan pom bensin di Inggris yang diperkirakan mencapai 2 ribu unit.
Ketua asosiasi Brian Madderson mengungkapkan bahwa kelangkaan ini terbentuk karena adanya 'panic buying' alias perilaku konsumen membeli barang dalam jumlah banyak karena ketakutan akan suatu hal. (TYO)