Permintaan untuk vaksin J&J dan Pfizer jauh lebih tinggi, masing-masing sebesar 70 juta dan 40 juta. Namun negara Suriah dan Sudan, tetap memilih untuk menerima jumlah tertinggi vaksin AstraZeneca untuk periode April-September, masing-masing hampir 3 juta dan sekitar 2 juta dosis.
Sedangkan Nigeria, negara terpadat di Afrika, tidak akan menerima dosis AstraZeneca dari COVAX dalam beberapa bulan mendatang dan sebagai gantinya telah memilih sekitar 4 juta vaksin J&J.
Perlu diketahui, Vaxzevria AstraZeneca memiliki masa simpan terpendek di antara pemasok COVAX. Hal itu mengurangi daya tariknya di negara-negara kurang berkembang yang menghadapi rintangan logistik utama untuk memberikan suntikan dan keraguan yang tinggi terhadap vaksin.
(NDA)