IDXChannel - Produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional pada 2021 tidak mencapai target yang ditetapkan. Realisasi lifting minyak mencapai 660 ribu barrel oil per day (BOPD) dan gas mencapai 982 ribu barrel oil equivalent per day (BOEPD) pada tahun 2021.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Sutjipto membeberkan, ada sejumlah alasan mengapa target lifting migas tahun lalu belum tercapai.
"Memang memasuki 2021 itu kita terpukul karena ada pandemi, kira-kira kita minus (produksi) 20 ribu BOEPD rata-rata dalam satu tahun, lalu ada unplanned shutdown juga berpengaruh di kilang LNG Tangguh dan ConocoPhilip," ujar Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, Rabu (2/2/2022).
Menurutnya, harusnya LNG Tangguh train 3 beroperasi triwulan III 2021. Namun, karena adanya pandemi Covid-19, jadwalnya digeser ke akhir 2022. "Selain itu kandungan air di Cepu (Mobil Cepu LTD) meningkat sehingga mempengaruhi lifting," ujarnya.
Hambatan lainnya ialah adanya sejumlah masalah di kegiatan drilling dan workover, mulai dari masalah final investment hingga perizinan. Dwi mengatakan, pihaknya telah mengatasi masalah ini di akhir 2021 lalu.