Ditambah, tidak semua konsumen dan pelaku usaha bisa siap untuk menerima kenyataan adanya kenaikan suku pinjaman. Melansir Sindonews (20/6/2022), Ekonom Bhima Yudhistira berujar bahwa permintaan konsumen rumah tangga bisa berproyeksi menurun dan pelaku usaha bisa terganggu ekspansinya.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga pastinya turut terdampak. Efek domino pun akan muncul dan menyebabkan biaya impor bahan baku serta barang konsumsi turut menggembung. Bank Indonesia dinilai harus segera menaikkan suku bunga, minimal 25 bps, guna mengantisipasi nilai tukar rupiah yang melemah. (RRD)