Tidak hanya itu, dia juga menyebut bahwa stakeholder telah merespon kebijakan-kebijakan OJK dalam bidang keuangan berkelanjutan dimaksud, seperti melalui terbentuknya Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia, dimana saat ini terdiri dari 13 bank dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), yang telah siap mendukung implementasi keuangan berkelanjutan.
"Kemudian, penyaluran kredit atau pembiayaan kepada sektor-sektor ekonomi berorientasi hijau sebesar lebih dari Rp800 triliun, yang diharapkan akan terus berkembang setelah adanya taksonomi hijau yang sedang disusun," kata dia.
Selanjutnya, penerbitan green bonds di Bursa Efek Indonesia oleh PT Sarana Multi Infrastruktur sebesar Rp500 miliar, dengan total target green bond sebesar Rp3 Trilliun, lalu penerbitan Global Sustainability/Green Bond sekitar USD1,9 billion (eq. Rp27,4 Triliun) di Singapore Exchange oleh Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri serta PT Barito Pacific Tbk.
OCBC NISP juga menerbitkan green bond dan gender bond dengan nilai sebesar Rp60 Triliun yang dilakukan melalui mekanisme private placement dengan IFC.
"Selain indeks SRI – Kehati yang saat ini terdiri dari 25 emiten bursa, BEI juga meluncurkan ESG Leaders Index untuk mewadahi permintaan yang tinggi atas reksadana dan Exchange Traded Fund (ETF) bertema ESG," ucap Wimboh. (NDA)U