IDXChannel - Masifnya pembangunan infrastruktur seperti bandar udara (bandara) membuat PT Angkasa Pura I (Persero) memerlukan dana yang didapat dari sindikasi perbankan dan obligasi.
Sejumlah proyek bandara yang dibangun AP I membutuhkan dana besar yang membuat BUMN ini memiliki berutang ke bank dan penerbitan obligasi sebesar Rp28 triliun. Di tambah dengan kewajiban pembayaran gaji karyawan dan supplier sebesar Rp4,7 triliun sehingga total utang AP I tercatat mencapai Rp32,7 triliun.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi mencatat revitalisasi 10 bandara dari total 15 bandara di bawah pengelolaanya tidak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dalam skema Penyertaan Modal Negara (PMN). Namun, bersumber dari dana internal perusahaan dan eksternal.
"Jadi, pengembangan kita sama sekali tidak melalui bantuan pemerintah, tapi benar-benar melalui internal dan eksternal melalui sindikasi perbankan dan obligasi," ujar Faik dalam konferensi pers, dikutip Kamis (9/12/2021).
Lantas revitalisasi bandara mana saja yang membuat Angkasa Pura I mencatatkan utang dengan nilai zumbo?