Menurutnya, kondisi ini ke depan akan memicu terjadinya inflasi tahunan yang lebih besar dari yang telah dilaporkan per Oktober 1,71 persen (yoy). Sebab para produsen kemungkinan akan mengerek sedikit demi sedikit harga jual produk untuk menutup ongkos produksi sebelumnya.
"Sehingga dengan permintaan yang lemah, produsen mengurangi produksi, dan perlahan menaikkan harga seiring dengan berkurangnya penjualan, agar dapat untuk menutupi biaya," tutur Eisha.
(Fiki Ariyanti)