IDXChannel - PMI Manufaktur Indonesia kembali di zona merah pada Oktober 2024 di level 49,2. Kondisi ini sekaligus menandai bahwa PMI Manufaktur Indonesia terkontraksi selama empat bulan beruntun sejak Juli 2024.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eisha M Rachbini menuturkan, kondisi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti permintaan melemah, ongkos produksi tinggi, sehingga produsen cenderung menahan pembelian bahan baku dan melanjutkan produksi.
"PMI Manufaktur yang menurun empat bulan belakang ini menunjukkan kontraksi industri manufaktur. karena permintaan melemah, ongkos produksi tinggi, perusahaan menahan pembelian input bahan baku," ujar Eisha kepada MNC Portal, Sabtu (2/11/2024).
"Di level kontraksi menunjukkan penurunan pembelian input bahan baku. karena melihat ketidakpastian global, di mana permintaan melemah," katanya.