Lalu, piutang PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dilunasi melalui Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang dikonversi menjadi ekuitas. Kemudian, piutang financial lease dari Export Development Canada (EDC) melalui penjualan atau pengalihan aset pembiayaan.
"Apabila ada sisa utang akan diselesaikan dengan skema ekuitas baru dan new coupon debt," ungkap Irfan.
Piutang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Himbara, dan bank swasta akan dikonversikan menjadi long term loan. Untuk piutang BUMN akan dikonversi menjadi long term payable.
Sementara Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) akan dimodifikasi dengan jadwal pembayaran yang. Kemudian, pemegang sukuk, lessor, Maintenance Repair and Overhaul (MRO), dan vendor yang nilai tagihannya di atas Rp255 juta akan diselesaikan dengan ekuitas baru, new coupon debt, new sukuk, maupun tagihan utang.
"Utang dari vendor lain yang nilai utangnya di bawah Rp255 juta akan diselesaikan secara bertahap melalui arus kas operasional perseroan," papar dia.