“Diharapkan, dapat menurunkan risiko keberlanjutan yang dinilai oleh kelompok investor, mengurangi premi risiko yang mereka harapkan saat berinvestasi di Indonesia,” paparnya.
Dengan demikian dalam momen G20 diharapkan dapat menangkap minat global yang meningkat untuk berinvestasi di Indonesia dengan menciptakan peluang investasi yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional.
“Misalnya, pandemi Covid-19 telah menunjukkan kepada kita bahwa sektor farmasi di Indonesia memiliki beban yang signifikan terhadap bahan aktif farmasi yang diimpor. Selain itu, fasilitas kesehatan yang bergantung pada alat kesehatan impor menghambat pembangunan kesehatan masyarakat. Dengan demikian, kita dapat menciptakan peluang kerjasama di bidang ini,” paparnya.
Menurut Luhut, terlepas dari pandemi, pengabdian global terhadap kehidupan yang lebih berkelanjutan dan sumber energi yang lebih hijau.
“Sebagaimana disepakati bersama dalam Perjanjian Paris akan diturunkan ke dalam target investasi dan diarahkan ke inisiatif dan sektor terkait. Mereka termasuk energi terbarukan, infrastruktur hijau, konservasi keanekaragaman hayati, dan pelestarian lingkungan," urainya.