IDXChannel- Provinsi Jawa Barat kembali menempati posisi teratas dalam capaian realisasi investasi di Indonesia. Selama 2022, Jabar berhasil mencapai realisasi investasi sekitar Rp174 triliun.
Kesuksesan tersebut menjadikan Jabar sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi selama tiga tahun berturut-turut sejak 2020.
"Realisasi investasi di Jabar (tahun 2022) masih yang tertinggi (secara nasional) sekitar Rp174 triliun," ujar Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dalam keterangan resminya, Sabtu (28/1/2022).
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 2020, nilai investasi ke Jabar mencapai Rp120 triliun atau 14,6% dari total realisasi investasi nasional Rp826,2 triliun.
Investasi ke Jabar kembali menjadi tertinggi pada 2021, bahkan meningkat dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp136 triliun atau naik 15,1%. Nilai ini melampui target yang ditetapkan BKPM yaitu Rp127 triliun.
Menurut Ridwan Kamil, kesuksesan dalam realisasi investasi selama tiga tahun berturut-turut tersebut merupakan sebuah anomali. Pasalnya, selama rentang 2020-2022, pandemi Covid-19 telah memporak-porandakan sendi perekonomian.
Anomali lainnya adalah tingginya upah buruh di Jabar ternyata tak menyurutkan perusahaan baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) untuk berinvestasi di Jabar.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu pun mengungkapkan alasan mengapa Jabar selalu jadi primadona para investor. Pertama, di mata investor infrastruktur di Jabar paling memadai dibandingkan daerah lainnya di Indonesia.
Bahkan, sembilan ruas jalan tol kini sedang dibangun di berbagai daerah, termasuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang direncanakan mulai beroperasi Juni 2023 dan menjadi proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara.
Belum lagi Pelabuhan Patimban yang masuk dalam wilayah Metropolitan Rebana di utara Jabar. Jika pembangunannya sudah rampung 100%, kata Ridwan Kamil, Patimban akan menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia.
Alasan kedua, Sumber Daya Manusia (SDM) Jabar dinilai investor paling produktif se-Indonesia. Para pengusaha mengaku tak rugi membayar upah mahal karena sebanding dengan produktivitas yang dihasilkan.
"Faktor berikutnya yang menjadi pertimbangan investasi ke Jabar, yaitu mudahnya mengurus perizinan, apalagi ketika daerahnya masuk dalam KEK (Kawasan Ekonomi Khusus)," imbuhnya.
Lebih lanjut Ridwan Kamil mengatakan pihaknya juga memiliki cara khusus dalam menggaet investor. Dia menekankan jajarannya agar tidak "jaga warung" melainkan "jemput bola" menawarkan langsung kepada calon investor Terkait berbagai kelebihan jika berinvestasi di Jabar.
Ridwan Kamil menyatakan, dengan capaian realisasi investasi yang tinggi ini, Jabar memberikan andil besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Pada kuartal IV tahun 2022, ekonomi Jabar tumbuh di angka 5,7%.
Realisasi investasi ini pun berbanding lurus dengan serapan tenaga kerja karena di mana ada investasi di situ ada pertumbuhan serta pengurangan pengangguran.
"Per hari ini pengangguran terbuka sudah turun karena di mana ada investasi di situ ada pertumbuhan serta pengurangan pengangguran," imbuhnya.