“Hal tersebut perlu dilakukan, karena ada 34 juta masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor ini dan dampak pandemi juga sudah dirasakan oleh masyarakat lebih dari satu setengah tahun,” katanya.
Dikatakan Menparekraf, dampak tersebut terlihat dari data yang menunjukkan kunjungan wisatawan mancanegara turun 75 persen, pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara pada Januari 2021 turun 89 persen, devisa turun hampir 80 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 minus 2 persen, dan ekonomi kreatif yang biasanya bertumbuh antara 5 - 7 persen juga harus terkontraksi sampai minus 2,39 persen.
“Ini adalah tantangan tersendiri yang harus kita hadapi,” ujar Menparekraf.
Oleh karena itu, Menparekraf berharap adanya kolaborasi yang berkesinambungan antara Kemenparekraf dengan pemangku kepentingan khususnya Kepolisian RI. Dengan semangat inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, Menparekraf meyakini bahwa semua mampu memulihkan ekonomi tanah air dan juga kebangkitan sektor parekraf.
“Jika kita menjalankan peran ini dengan hati, maka akan berdampak besar bagi pemulihan ekonomi kita dan tentunya kesejahteraan masyarakat. Seperti kegiatan penertiban yang kemarin saya lihat di instagram Bapak Gubernur NTB, dimana Bapak Jenderal Iqbal, Kapolda, dengan begitu humble-nya mengingatkan kepada masyarakat untuk mematuhi PPKM Level 4 dan memberikan bantuan. Saya melihat ini adalah contoh leadership yang menginspirasi dan patut kita contoh,” tandasnya. (SNP)