Sementara, Stefanus selaku Direktur Investasi Danantara saat ini menjabat sebagai CEO Indonesia Investment Authority (INA) sejak 20201. Dia tercatat pernah bekerja di FIF, IBM, Boston Consulting Group, dan Creador. Selama ini, Stefanus terkenal banyak berinvestasi di sektor kesehatan dan infrastruktur.
Adapun Bono memiliki banyak pengalaman di bidang hukum, baik di entitas bisnis maupun nonbisnis. Saat ini, dia menjabat sebagai Anggota Komite Etik PSSI sejak 2023.
Di samping itu, dia tercatat sebagai Komisaris Independen sekaligus Ketua Komite Audit PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). Dia juga pernah menjadi Anggota Komite Disiplin Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022.
Salah satu pengalaman Bono yakni menjadi Penasihat Utama IPO GOTO, termasuk merger antara Gojek-Tokopedia dan akuisisi Tokopedia oleh TikTok. Selain itu, Bono juga menjadi Penasihat untuk transaksi obligasi global Inalum senilai USD4 miliar yang digunakan untuk mengakuisisi sebagian saham PT Freeport Indonesia.
Pandu bersama tiga direktur yang baru tersebut akan dibantu oleh Anggota Komite Investasi dan Portofolio Danantara, Yup Kim. Pria berusia 30 tahunan ini mengklaim memiliki kinerja investasi yang cemerlang dengan Return on Investment (RoI) rata-rata 25 persen per tahun selama 10 tahun di Alaska Permanent Fund.