Namun jika ditelaah, banyak negara harus belajar dari Amerikat Serikat (AS) dalam hal pendanaan global. Salah satu negara adi daya ini selalu mengambil peran terdepan dalam berbagai upaya pendanaan global. Dalam FIF, AS juga masih menjadi kontributor terbesar.
Beberapa negara disebut berpartisipasi dalam FIF ini di antaranya AS sebesar USD450 juta, Uni Eropa USD450 juta, Jerman 50 juta Euro atau setara USD49,58 juta (Kurs 0,99 Euro terhadap dolar AS), Singapura USD10 juta, dan Wellcome Trust 10 juta Poundsterling atau setara USD11,51 juta (Kurs 1,15 poundstering terhadap dolar AS). (Lihat grafik di bawah ini)
AS juga telah banyak menyumbang dalam penguatan arsitektur kesehatan global. Sebut saja, dana Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang sebagian besar berasal dari AS. Negeri Paman Sam ini menyumbang hampir USD90 juta atau sekitar 15,5% dari total anggaran organisasi tersebut pada 2018-2019. (Lihat grafik di bawah ini)
Kali ini, dunia tengah menanti taji negara-negara G20 yang memiliki postrur ekonomi besar dalam kontribusinya terhadap FIF. Jika next pandemi adalah sesuatu yang pelu dihindari melalui kerjasama yang saling menguntungkan, setidaknya hal ini akan terlihat dari komitmen pendanaan negara-negara maju.
Nasib FIF ini masih harus dilihat pasca diselenggarakannya G20 tahun ini. Akankah skema pendanaan ini akan mengikuti kesukseskan GCF dalam pengumpulan dana atau akan seret. Ini mengingat tahun depan ramalan resesi cukup menghantui negara-negara maju. (ADF)