IDXChannel - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menyoroti pertumbuhan Indonesia yang masih mengedepankan investasi fisik berupa pembangunan infrastruktur.
Di sisi lain, investasi di bidang Research and Development (R&D) masih kurang maksimal.
Dia mengatakan, persentase investasi building dan constructions mencapai yang tertinggi yakni 83%. Sedangkan IT Capital hanya sebesar 1%, non IT capital sebesar 11%, dan transportasi sebesar 2%.
"Investasi yang didengung-dengungkan itu sekedar bikin ibu kota, LRT, MRT, kereta cepat. Oke kita tidak menolak tetapi harus di iringi oleh suntikan 'otak' dalam bentuk IT Capital, Other non IT Capital dan R&D, bukan otot," uajr Faisal dalam diskusi Indef, Kamis (5/1/2022).
"R&D inilah yang menunjang untuk mendukung sustainability dari pertumbuhan itu kalau enggak ada R&D, ya susah" sambung dia.
Faisal menerangkan R&D di Indonesia adalah yang terlemah dari Global Knowladge Index (GKI).