Bahkan, Erick memastikan pihaknya membuka diri pada investor Vietnam, jika ingin berpartisipasi dalam pembangunan EV Battery.
"Nah hal-hal ini tadi disampaikan kepada Presiden kalau misalnya perusahaan seperti Vietnam ingin masuk ke Indonesia kita terbuka saja," tutur dia.
Langkah pemerintah menggandeng perusahaan global dalam pembangunan kendaraan listrik di Indonesia hanya semata-mata memperkuat hilirisasi sumber daya alam. Sehingga, Indonesia tidak lagi menjadi negara pengekspor bahan baku ke negara lain.
"Karena kita kembali, kita ingin memastikan investasi itu hadir, tetapi komitmen Bapak Presiden jelas kita tidak mengirim yang namanya raw material ke luar negeri, tetapi hilirisasi harus terjadi di Indonesia," kata Erick.
(YNA)