"Mobiditasnya terutama berasal dari penyakit yang sudah ada sebelumnya dan bukan dari infeksi pernapasan yang timbul dari virus corona," demikian keterangan dari rumah sakit, dikutip Channel News Asia (CNA), Rabu (21/12/2021).
“Namun, berdasarkan tes PCR menimbulkan kecurigaan bahwa pasien itu meninggal karena diakibatkan karena terinfeksi varian Omicron. Sehingga sample dikirim untuk analisis DNA,” tambah pernyataan itu.
Menurut laporan media Israel dari The Times of Israel dan Ynet mengatakan pasien telah menerima dua dosis vaksin. Sebelumnya pada hari Selasa, Kementerian Kesehatan mengatakan setidaknya ada 340 kasus Omicron yang terdeteksi di Israel.
Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan pemerintah Israel menyetujui kebijakan WFH (Work From Home) sebesar 50 persen untuk pegawai sektor publik, untuk mendorong lebih banyak pekerjaan jarak jauh.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan dia telah memerintahkan Komando Depan Militer, yang ditugaskan dengan tindakan anti-pandemi, untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan 5.000 kasus baru per hari.
(SANDY)