Beberapa analis Wall Street mengatakan pembatasan tersebut menunjukkan bahwa bahkan perusahaan yang memiliki hubungan baik dengan pemerintah China dan kehadiran yang besar di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu pun tidak kebal terhadap meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Tak hanya berdampak buat saham AAPL, perusahaan yang terpantau memiliki afiliasi dengan perusahaan besutan Steve Jobs ini juga mengalami penurunan pada perdagangan Kamis (7/9).
Di antaranya pemasok Apple Qualcomm (QCOM), salah satu perusahaan AS dengan kehadiran terbesar di China yang sahamnya anjlok 7,22 persen dan memimpin kerugian di antara perusahaan teknologi besar. Saham Taiwan Semiconductor Manufacturng Co Ltd (TSM) juga turun 0,37 persen.
Sementara China selama ini menjadi jantung profitabilitas AAPL di kawasan Asia Pasifik. Pada laporan keuangan kuartal terakhir Apple pada Juni lalu, penjualan di China meningkat 8 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi USD15,76 miliar.
Wilayah ini berkontribusi menjadi pusat pertumbuhan tercepat di Apple. Dalam laporan keuangan terakhir, CEO AAPL Tim Cook mengatakan pihaknya melihat pengguna beralih dari ponsel Android ke iPhone dan menyebutkan bahwa hal itu merupakan penopang kinerja AAPL.