IDXChannel - Pemerintah China dilaporkan akan melakukan pembatasan penggunaan iPhone oleh staf pemerintah di Beijing pada Kamis (7/9/2023). Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan anggota parlemen Amerika Serikat (AS) terhadap potensi meningkatnya tensi hubungan kedua negara.
Saham Apple (AAPL) ditutup turun 2,9 persen pada perdagangan Kamis dan merupakan persentase penurunan terburuk sejak November tahun lalu. (Lihat grafik di bawah ini.)
Pembatasan penggunaan iPhone ini disebut Beijing akan dimulai dari karyawan di beberapa lembaga pemerintah pusat.
Gesekan China-AS semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir ketika Washington mencoba membatasi akses negeri Tirai Bambu terhadap teknologi-teknologi utama termasuk teknologi chip mutakhir. Sementara Beijing juga berupaya mengurangi ketergantungannya pada teknologi AS.
Menyeret Saham Tekno Lainnya
Sejumlah perusahaan teknologi AS yang banyak berhubungan dengan China juga berpotensi terkena dampak dari meningkatnya ketegangan antar negara.
Beberapa analis Wall Street mengatakan pembatasan tersebut menunjukkan bahwa bahkan perusahaan yang memiliki hubungan baik dengan pemerintah China dan kehadiran yang besar di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu pun tidak kebal terhadap meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Tak hanya berdampak buat saham AAPL, perusahaan yang terpantau memiliki afiliasi dengan perusahaan besutan Steve Jobs ini juga mengalami penurunan pada perdagangan Kamis (7/9).
Di antaranya pemasok Apple Qualcomm (QCOM), salah satu perusahaan AS dengan kehadiran terbesar di China yang sahamnya anjlok 7,22 persen dan memimpin kerugian di antara perusahaan teknologi besar. Saham Taiwan Semiconductor Manufacturng Co Ltd (TSM) juga turun 0,37 persen.
Sementara China selama ini menjadi jantung profitabilitas AAPL di kawasan Asia Pasifik. Pada laporan keuangan kuartal terakhir Apple pada Juni lalu, penjualan di China meningkat 8 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi USD15,76 miliar.
Wilayah ini berkontribusi menjadi pusat pertumbuhan tercepat di Apple. Dalam laporan keuangan terakhir, CEO AAPL Tim Cook mengatakan pihaknya melihat pengguna beralih dari ponsel Android ke iPhone dan menyebutkan bahwa hal itu merupakan penopang kinerja AAPL.
“Kami terus berusaha meyakinkan lebih banyak orang untuk beralih karena pengalaman dan ekosistem yang kami tawarkan kepada mereka,” kata Cook.
Berkat penurunan saham AAPL, korporasi telah kehilangan nilai pasar lebih dari USD200 miliar dalam dua hari terakhir.
Sementara AAPL telah menjadwalkan peluncuran iPhone 15 yang rencananya akan berlangsung pada Selasa, 12 September 2023 mulai pukul 10 pagi waktu AS. Sedangkan distribusi iPhone 15 di toko-toko ritel sebenarnya akan dilakukan pada Jumat depan, tepatnya pada 22 September 2023.
Huawei Diuntungkan
Perusahaan teknologi China, Huawei pekan lalu meluncurkan ponsel pintar Mate 60 Pro barunya, yang ditenagai oleh chip canggih yang dibuat oleh pembuat chip SMIC. Peluncuran ini menandai terobosan nyata bagi keduanya yang terkena sanksi dari AS.
Departemen Perdagangan AS mengatakan pada Kamis malam bahwa pihaknya berupaya memperoleh lebih banyak informasi mengenai karakter dan komposisi chip yang mungkin melanggar pembatasan perdagangan.
“Pembatasan yang diberlakukan sejak tahun 2019 telah menjatuhkan Huawei dan memaksanya untuk mengubah jati dirinya dengan kerugian yang besar bagi pemerintah (China). Kami terus berupaya menilai dan, jika diperlukan, memperbarui kontrol kami berdasarkan lingkungan ancaman yang dinamis dan kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi keamanan nasional AS,” tulis Departemen Perdagangan AS.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan juga mengatakan kepada wartawan di Air Force One bahwa pemerintah AS sedang berusaha mendapatkan lebih banyak informasi tentang chip Huawei.
“Ada sejumlah metode berbeda untuk mencoba memahami apa sebenarnya yang kita hadapi di sini,” kata Sullivan. “Saya tidak bisa memberi tahu Anda berapa hari pastinya, tapi ini tidak akan memakan waktu berbulan-bulan. Kami ingin melihat hal ini dengan hati-hati, berkonsultasi dengan mitra kami, mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang kami lakukan. melihatnya, dan kemudian kami akan membuat keputusan yang sesuai."
Sanksi AS memutus akses Huawei terhadap alat pembuat chip yang penting untuk memproduksi model ponsel tercanggih, sehingga memukul bisnis perusahaan dan memungkinkan Apple mengambil sebagian pangsa pasar dari perusahaan favorit nasional di China.
“Jika Huawei memiliki kemampuan untuk memasok dan menskalakan (chip) Kirin 9000S buatan dalam negeri, kami melihat ponsel seri Mate sebagai peluang bagi Huawei untuk meningkatkan pengirimannya dan mendapatkan kembali pangsa pasarnya,” kata analis di BofA Global Research. (ADF)