IDXChannel - Pembangunan awal wisata Setigi tidak terlepas pro dan kontra. Menurut Halim ada saja kelompok masyarakat yang tidak sepakat idenya dengan cara melampiaskan merusak fasilitas wisata.
Beruntung, yang tidak sepakat hanya sebagian kecil masyarakat. Mayoritasnya mendukung dengan menginvestasi dana sebagai awal pembangunan.
“Jadi pembangunan wisata ini murni dari uang warga. Saya tidak menggunakan anggaran dari pemerintah pusat. Anggaran Dana Desa (DD) maupun yang lainnya saya peruntukkan ke pembangunan sektor lain,” terangnya.
Meski pembangunan pesat dan banyak dikunjungi, ada dimana fase wisata ini berhenti total karena Pandemi Covid-19. Saat itu semua pekerja harus dirumahkan. Pengunjung tidak boleh masuk. Titik baliknya, pemerintah pusat memperbolehkan seluruh wisata membuka asalkan dengan protokol kesehatan.
Kini sektor wisata mulai dikembalikan posisinya, sebagai sumber keuangan. Begitu juga wisata Setigi di Desa Sekapuk ini, melalui protokol kesehatan ketat, sektor ini lambat laun sepertinya bangkit pulih. Rata-rata pengunjung wisata ini mencapai 28 ribu orang per bulan.
“Kalau kemarin terasa betul dampaknya. Namun selama PPKM berlangsung, kami malah melakukan pembenahan dan pembangunan. Seperti, menghadirkan 50 pohon dan penataan tanaman. Alhamdulillah sekarang mulai pulih lagi. Tidak hanya wisata, ekonomi warga juga berangsur kembali, karena selain mengelola wisata warga juga kebagian membuat makanan ringan hingga berat untuk dijual di stand wisata," bebernya.
Kades nyentrik dengan gaya rambut panjang dan jengot panjang itu, menyampaikan pembangunan Wisata Setigi sudah mencapai 60 persen. Kedepan wahana destinasi wisata akan ditambah lagi. Seperti pembangunan agrowisata, dengan menyajikan wahana sungai buatan, perkampungan nusantara dan monumen patung ratu agro.
Selain itu, Halim yang sebelum menjabat Kades adalah mantan nahkoda kapal, berencana menghadirkan kapal buatan yang disulap menjadi hotel terapung. Ruangan ABK dan kapten kapal akan dijadikan ruang penginapan bagi pengunjung yang hendak bermalam.
Kapal hotel terapung itu ia beri nama Bukan Kapal Nuh (BKN). Pemberian nama tersebut bukan tanpa sebab. Nabi Nuh dan kisah lengenda kapal terbesar merupakan penyelamat umat manusia dari bencana besar yang dialami manusia.