"Sentimen Russophobia, tak diragukan lagi, hanya akan semakin menguat di bawah kepemimpinan dia (Truss)," ujar Wakil Senior Duma Rusia, Dmitry Belik, dalam laporan yang sama.
Sebagai informasi, Duma sendiri merupakan istilah yang digunakan dalam sistem pemerintahan Rusia untuk menyebut lembaga parlemen, sebagai bagian dari struktur pemerintahan Negara Beruang Merah itu.
Tak hanya atas nama Inggris, hubungan Rusia terhadap sosok Truss secara personal diketahui memang buruk, terutama usai kunjungan Pimpinan Partai Konservatif itu ke Moskow pada Februari 2022, tepat sebelum terjadinya perang Rusia-Ukraina.
Ditemui oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, saat itu Truss menuding pihak Rusia telah menyiagakan sedikitnya 100.000 tentara di perbatasan Ukraina sebagai bukti bahwa Rusia sejak awal memang telah berniat menginvasi negara berjuluk Keranjang Rotinya Eropa itu.
Sontak tudingan itu dibantah oleh Lavrov, sembari menuding balik bahwa Trus tengah berupaya mengintervensi urusan politik dan militer Rusia. Dengan setengah mengejek, Lavrov menyebut Truss hanya berani melontarkan 'slogan yang diteriakkan dari tribun'.