sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jadi Primadona, Pabrik Pengolahan Porang Pertama di Sumut di Resmikan

Economics editor Wahyudi Aulia Siregar
10/01/2022 18:29 WIB
Tanaman Porang sedang jadi primadona saat ini, karena banyak diminati banyak negara.
Jadi Primadona, Pabrik Pengolahan Porang Pertama di Sumut di Resmikan (FOTO: MNC Media)
Jadi Primadona, Pabrik Pengolahan Porang Pertama di Sumut di Resmikan (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Tanaman Porang sedang jadi primadona saat ini, karena banyak diminati banyak negara. Hal ini mendorong banyak investasi pabrik pengolahan sekala besar, salah satunya di Sumatera Utara.

Pabrik pertama pengolahan porang di Sumatera didirikan dan telah resmi beroperasi milik CV. Serasi Jaya Nusantara (SJN) itu berada di Jalan Setiabudi, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. 

Hadir dalam peresmian pabrik itu, Asisten  Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Deliserdang, Putra Jaya Manalu. Perwakilan dari Pemprov Sumut serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Deliserdang.

Putra Jaya Manalu mengatakan jika Pemerintah Kabupaten Deliserdang mendukung peresmian pabrik porang tersebut dan berharap keberadaan pabrik dapat mendongkrak  ekonomi warga Sumatera Utara, khususnya warga Deliserdang.

"Dengan diresmikannya pabrik Porang ini kita berharap  kedepan dapat membangkitkan ekonomi masyarakat  yang sempat terpuruk di tengah pandemi Covid-19."terangnya.

Putra mengatakan, bisnis porang sangat prospektif di masa yang akan datang. Apalagi tanaman yang juga kerap disebut iles-iles ini memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. 

Selain untuk bahan pangan, tanaman porang juga banyak digunakan terutama untuk industri kesehatan, karena banyak khasiatnya. Apalagi tanaman ini mampu tumbuh dan berkembang  di ketinggian 700 meter dari permukaan laut.

"Artinya potensi itu ada di Deliserdang dan sangat memenuhi kebutuhan warga. Semoga dengan langkah strategis ini membawa dampak positif investasi terutama ekspor dan penyerapan tenaga kerja sehingga berkontribusi pertumbuhan ekonomi baik secara nasional dan di daerah," paparnya.

Pimpinan CV SJN, Burhan, menjelaskan tanaman porang menjadi primadona setelah Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa porang bisa menjadi komoditas ekspor baru yang memberikan keuntungan tinggi dan dapat meningkatkan perekonomian rakyat. 

Pabrik CV  SJN yang diresmikan ini memiliki kapasitas pengolahan hingga 90 ton per hari. Pabrik ini nantinya akan membeli  porang petani dalam jumlah besar dan akan terus dikembangkan, agar petani tidak perlu khawatir dengan penjualan panen porang.

"Untuk menggerakkan pertanian porang, kami didukung oleh PT Digital Handal Indonesia (DHI), perusahaan platform digital  sekaligus pengembang Koperasi Terang Lestari Link (TL-Link) secara bersama-sama memasyarakatkan porang kepada petani kelas rumah tangga,"ujarnya.

Menurut Burhan, rumah tangga (petani) yang memiliki lahan 100 m2 sudah dapat menjadi petani porang. Petani RT cukup  menyediakan lahan, polybag dan pupuk,  PT DHI akan  menyediakan bibit . Petani Rumah Tangga  menjadi anggota Koperasi TL-Link, yang akan mendukung hingga panen dan penjualan ke pabrik.

Apa lagi Kementan telah menyusun peta jalan (Roadmap) Budi daya dan Ekspor Porang 2020-2024 dengan  target pengembangan  100 ribu hektare (ha) pada 2024 dan potensi ekspor sebesar 92 ribu ton chips kering.  Dalam roadmap disebutkan realisasi luas lahan   tanaman porang 2020 adalah 19.950 ha dan 2021 adalah 47.641 ha. 

Produksi porang basah yang ditargetkan adalah 10 ton/ha yang akan dibuat berupa tepung glucomannan. Sedangkan, produksi kering dalam bentuk chips adalah 15% dari produksi basah. Kebutuhan benih adalah 20.000 katak(100 kg/ha).

"Jadi petani porang tidak perlu khawatir. Kami membelinya dengan harga terbaik," tutupnya. (RAMA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement