"Untuk menggerakkan pertanian porang, kami didukung oleh PT Digital Handal Indonesia (DHI), perusahaan platform digital sekaligus pengembang Koperasi Terang Lestari Link (TL-Link) secara bersama-sama memasyarakatkan porang kepada petani kelas rumah tangga,"ujarnya.
Menurut Burhan, rumah tangga (petani) yang memiliki lahan 100 m2 sudah dapat menjadi petani porang. Petani RT cukup menyediakan lahan, polybag dan pupuk, PT DHI akan menyediakan bibit . Petani Rumah Tangga menjadi anggota Koperasi TL-Link, yang akan mendukung hingga panen dan penjualan ke pabrik.
Apa lagi Kementan telah menyusun peta jalan (Roadmap) Budi daya dan Ekspor Porang 2020-2024 dengan target pengembangan 100 ribu hektare (ha) pada 2024 dan potensi ekspor sebesar 92 ribu ton chips kering. Dalam roadmap disebutkan realisasi luas lahan tanaman porang 2020 adalah 19.950 ha dan 2021 adalah 47.641 ha.
Produksi porang basah yang ditargetkan adalah 10 ton/ha yang akan dibuat berupa tepung glucomannan. Sedangkan, produksi kering dalam bentuk chips adalah 15% dari produksi basah. Kebutuhan benih adalah 20.000 katak(100 kg/ha).
"Jadi petani porang tidak perlu khawatir. Kami membelinya dengan harga terbaik," tutupnya. (RAMA)