Namun, Heru mengaku belum bisa membeberkan besaran alokasi anggaran yang dibutuhkan. Hal itu karena jumlah luasan wilayah dan kapasitas limbah yang akan diolah masih dalam tahap kajian.
"Saat ini masih proses pengkajian. Nanti alokasi anggaran dan rencana teknis sesuai dokumen RIP yang sudah ditetapkan," tutur Heru.
BMTH sendiri merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembangunannya masuk dalam Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024.
Nantinya, Pelabuhan Benoa menjadi pusat pariwisata maritim untuk meningkatkan potensi ekonomi kawasan Indonesia timur khususnya pariwisata kapal pesiar dan kapal wisata atau yacht yang berlayar di Indonesia.
Meski pembangunan masih berjalan dan ditargetkan selesai pada 2024 mendatang, namun sebagian infrastruktur dasar mendukung kapal pesiar sudah rampung.