Seiring dengan penurunan BI-Rate sebesar 150 bps sejak September 2024 dan ekspansi likuiditas moneter Bank Indonesia, suku bunga INDONIA turun sebesar 204 bps dari 6,03 persen pada awal 2025 menjadi 3,99 persen pada 21 Oktober 2025.
Suku bunga SRBI untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan juga menurun masing-masing sebesar 251 bps, 254 bps, dan 257 bps sejak awal 2025 menjadi 4,65 persen; 4,67 persen; dan 4,70 persen pada 17 Oktober 2025.
Sedangkan Imbal hasil SBN untuk tenor 2 tahun menurun sebesar 218 bps dari 6,96 persen pada awal 2025 menjadi 4,78 persen pada 21 Oktober 2025, sementara untuk tenor 10 tahun menurun sebesar 132 bps dari tingkat tertinggi 7,2 persen pada pertengahan Januari 2025 menjadi 5,94 persen.
"Namun demikian, penurunan suku bunga perbankan masih berjalan lambat dan karenanya perlu dipercepat," katanya.
Dibandingkan dengan penurunan BI-Rate sebesar 150 bps, suku bunga deposito 1 bulan hanya turun sebesar 29 bps dari 4,81 persen pada awal 2025 menjadi 4,52 persen pada September 2025, terutama dipengaruhi oleh pemberian special rate kepada deposan besar yang mencapai 26 persen dari total DPK bank.