IDXChannel - Kondisi perubahan iklim dan makin terbatasnya ketersediaan sumber daya mendorong berbagai pihak untuk semakin concern dalam isu ketahanan energi.
Salah satunya dengan terus mendorong transformasi untuk mulai ditinggalkannya penggunaan energi fosial, dan mulai beralih pada sejumlah opsi energi terbarukan.
Dari sejumlah opsi yang tersedia tersebut, keberadaan mineral kritis juga diproyeksi dapat diandalkan dalam membangun ketahanan energi di masa depan.
Bahkan, ketersediaan mineral kritis juga diyakini bakal memiliki peran sangat vital dan strategis bagi seluruh negara di dunia. Tak terkecuali bagi Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya.
"Mineral kritis sebagai bahan baku industri pembuatan panel surya, turbin angin, dan industri baterai, yang digunakan untuk kendaraan listrik, dan juga storage untuk pembangkit energi baru terbarukan (EBT)," ujar Direktur Program Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Tri Winarno, saat hadir dalam Side Event ASEAN Energy Business Forum (AEBF), di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/8/2023).